Hari ini, gw bingung mo ngapain, gw lagi males. Ga ada kerjaan tapi gw juga males mo nulis di blog coz gw bingung mo nulis apa. Gw lagi ga ada ide dan rasanya saat ini gw lagi ada di titik kejenuhan. Ini aja deh gw mo cerita tentang novel ayat-ayat cinta yang barusan gw baca. Gw seneng dengan ceritanya, menurut gw itu novel dakwah dimana pada ending ceritanya si Maria yang beragama Kristen Koptik masuk Islam. Gw kepengin jadi Aisha, perempuan yang waw... menurut gw hebat. Aisha pinter, cantik, kaya, rendah hati, suka menolong, dan tidak membeda-bedakan teman, dia juga anti pacaran, begitu sreg dengan seorang pria dia langsung menikah. Gw pengen seperti itu coz saat ini gw bener2 capek jatuh cinta, pacaran dan berakhir. Tapi gw bersyukur Allah masih memberikan rasa cinta ke gw.
Setiap orang punya hak untuk mencintai dan dicintai. Love is a sweet torment. Cinta adalah siksaan yang menyakitkan. Tapi lebih baik kita terus terang jika mencintai seseorang sebelum semuanya terlambat. Meskipun orang yang gw cintai tidak membalasa cinta gw, paling tidak dia kan sudah tahu klo gw cinta dia dan kita bisa jadi sahabat. Klo semuanya diomongin baik-baik pasti hasilnya juga baik. Daripada batin gw tersiksa karena tidak bisa mengungkapkan isi hati gw kepada orang yang gw cinta, kayaknya itu labih menyakitkan. Oh...God, when my soulmate coming?
Ada sebuah puisi yang sangat gw suka pada saat gw baca novel Ayat-Ayat Cinta itu. Ga tahu itu puisi siapa, puisinya kang abik sendiri atau dia juga ambil dari sumber lain gw ga tahu. Gw seneng banget sama puisi itu dan gw mo tulis puisi itu di sini, tapi ada kata yang gw ganti supaya sesuai. Baca ya, siapa tahu kalian juga seneng dengan puisi ini.
Matahariku,
Namamu tak terukir
Dalam catatan harianku
Asal usulmu tak hadir
Dalam diskusi kehidupanku
Wajah wujudmu tak terlukis
Dalam sketsa mimpi-mimpiku
Indah suaramu tak terekam
Dalam pita batinku
Namun kau hidup mengaliri
Pori-pori cinta dan semangatku
Sebab
Kau adalah hadiah agung
Dari Tuhan
Untukku
Matahariku